Sabtu, 09 April 2011

Kalkulasi Kecepatan Cahaya

QS 32: As-Sajdah.

(1) Alif Laam Miim.(2) Turunnya kitab ini tanpa keraguan padanya, dari Rabb semesta.(3) Tetapi mengapa mereka mengatakan:"Ia (Muhammad saw) mengada- adakannya". Sebenarnya ini adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.

(4) All‚h yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam periode, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (5) Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu.(6) Yang demikian itu ialah Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Sebagai kelanjutan paparan tentang enam periode penciptaan semesta, dan tentang Ad-Dzariyat — zarah-zarah halus pembawa beban berat semesta, kali ini kita akan mengkaji soal “urusan” [al amra] dalam QS 32:5. Kali ini bahannya terutama dari makalah A New Astronomical Quranic Method for The Determination of the Greatest Speed C oleh Dr Mansour Hassab Elnaby.

Gaya-gaya alami yang merupakan pengatur alam semesta [dalam bentuk energi telah kita bahas sebagai rawasiya, dalam bentuk partikel kita bahas sebagai dzariyat] bergerak dengan kecepatan maksimal yang dimungkinkan semesta, yang dalam teori relativitas khusus dinotasikan sebagai C — kecepatan cahaya. Menurut relativitas khusus, kecepatan cahaya dalam ruang hampa (C) ini selalu sama, tidak tergantung pada kecepatan sumber cahaya, dan tidak tergantung pada kecepatan pengamat.

Dalam melakukan pengukuran C, kita harus memperhatikan salah satu aspek teori relativitas umum, bahwa dimensi gerakan apapun [termasuk cahaya] dipengaruhi oleh gravitasi. Einstein memecahkan dua kontradiksi dari kedua teorinya itu dengan menyatakan bahwa teori relativitas khusus baru valid sepenuhnya jika efek gravitasi bisa dihindarkan.

Orang Islam melakukan perhitungan waktu dengan hitungan bulan [moon]. Satu tahun menurut perhitunganmu terdiri atas 12 bulan [month], dengan setiap bulan [month] menunjukkan satu kali revolusi bulan [moon] terhadap bumi.

Selama ini kita menganggap kala revolusi bulan adalah 29.53 hari, yaitu waktu antara fase sinar matahari yang sama pada bulan. Padahal selang waktu itu dipengaruhi juga oleh bergeraknya bumi mengitari matahari. Kala revolusi bulan sendiri, yaitu waktu berputarnya bulan tepat 360 derajat mengelilingi bumi, adalah 27.321661 hari, atau 655.71986 jam. Kala rotasi bumi juga bukan 24 jam [yang juga dihitung berdasarkan fase sinar matahari], melainkan 23 jam 56 menit 4.0906 detik, atau 86164.0906 detik.

Sekarang, kalau “satu hari” bagi “sang urusan” itu sama dengan “seribu tahun” bagi “perhitungan bulan”, maka perbandingan kecepatan sang urusan dengan kecepatan bulan adalah 1000 kali 12, jadi 12000.

C ? t = 12000 ? L

C = kecepatan sang urusant = kala rotasi bumi = 86164.0906 detikL = jarak yang ditempuh bulan dalam satu revolusi

Kalau kecepatan bulan kita notasikan dengan V, maka :

V = 2 ? π ? R / T

R = jejari lintasan bulan terhadap bumi = 384264 kmT = kala revolusi bulan = 655.71986 jam

V = 3682.07 km/jam --> disetujui oleh NASA

Ada hal lain yang harus kita hitung. Menuruti Einstein, kita harus mengeliminasi faktor gravitasi matahari. Gravitasi matahari membuat bumi mengelilingi matahari dengan kala revolusi 365.25636 hari. Satu kali revolusi bulan, 27.321661 hari, telah membuat bumi berputar sebesar α = 27.321661/365.25636?360 derajat = 26.92848 derajat. Putaran ini harus dieliminasi. Kecepatan bulan tanpa putaran terhadap matahari bukan lagi V, melainkan (V ? cos α).

L = V ? cos α ? T

Tapi :

C ? t = 12000 ? L

Maka :

C = 12000 ? V ? cos α ? T / t= 12000 ? 3682.07 km/jam ? 0.89157 ? 655.71986 jam / 86164.0906 detik= 299792.5 km/detik

Untuk perbandingan :1. Hasil hitung kita : C = 299792.5 km/detik2. US National Bureau of Standards: C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik3. British National Physical Lab: C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik4. General Conf o­n Measures: 1 m = jarak cahaya selama 1/299792458 detik

Formulasi ini diturunkan dari wahyu yang diterima manusia, yaitu Rasulull‚h Muhammad saw, yang hidup di tengah masyarakat ummi di gurun pasir sekitar 1400 tahun yang lalu. Sungguh tidak wajar kalau sebagian dari kita masih bisa beranggapan bahwa Ia (Muhammad saw) mengada-adakannya.

Tidak ada komentar: